Rabu, 01 Juni 2016

Mengatasi Sesuatu Yang Kurang Menyenangkan

( 1 Raja-Raja 9:10-14 )


Didorong keinginan untuk membalas kebaikan sahabatnya, Salomo memberi 20 bagian kota di negeri Galilea. Tetapi Hiram kurang suka dengan kota-kota yg diberikan oleh Salomo. Sejak saat itulah kota-kota di Galilea itu disebut KABUL (Yang Kurang Menyenangkan). Dalam hidup kita pasti ada juga hal-hal yg tidak menyenangkan terjadi, atau hal-hal yg tidak sesuai dengan apa yg kita harapkan. 

-       Sesuatu yg tidak menyenangkan bukan berarti Tuhan tidak baik. Kebaikan Allah tidaklah bergantung kepada kita. Allah tetap baik dan memiliki kedaulatan untuk mengatur apa yg ada di dunia ini. Ingatlah kisah Yusuf, Daud – keadaan yg tidak menyenangkan yg mereka alami bukan berarti Tuhan tidak baik, tapi Tuhan hadir! Yosua 3:10 – justru kebaikan Allah dapat kita lihat dalam keadaan yg tidak nyaman dan menyenangkan.

-       Sesuatu yg tidak menyenangkan bukan selamanya karena hukuman dari Tuhan. Contoh kisah Ayub, diatas segala keadaan yg tidak menyenangkan yg dihadapi, Ayub tidak berfikir bahwa itu adalah hukuman dari tuhan. Ayub bahkan mendasari dengan pernyataan Iman – “Tuhan yg member, Tuhan yg mengambil, Terpujilah Tuhan!”

-      Sesuatu yg tidak menyenangkan tidak selamanya berakhir dengan kegagalan. Ketidaknyamanan bukanlah kegagalan, justru ketidaknyamanan yg dapat membuat kita berhasil dalam Tuhan. Coba lihat dari sudut pandang Allah. Ada sesuatu yg luar biasa menanti kita ketika kita memandang Firman.

-       Sesuatu yg tidak menyenangkan berguna untuk member pelajaran yg berarti. Kebanyakan orang menolak hal yg tidak menyenangkan tapi itu adalah proses untuk mendewasakan kita sehingga kita dinilai layak menerima perjanjianNya yg dahsyat. Jika kita terus kanak-kanak kita tidak akan pernah menikmati perjanjian itu. Semua hal yg pernah hilang dari hidup Ayub diberikan ganti yg lebih baik.


Jika kita masuk pendidikan keheningan, menikmati keadaan yg tidak menyenangkan itu untuk mendewasakan kita, Hari ini kita boleh kurang nyaman, tapi saatnya akan tiba kita menikmati perjanjian itu. Yoh 13:7, kelak kita akan mengerti ketika kita sudah dinilai dewasa.


(FT  Ibadah Minggu Sore, 24 Mei 2016, Oleh : Pdt Yohanes Simanjuntak)

Tidak ada komentar: