( 1 Raja-Raja
9:10-14 )
Didorong keinginan untuk membalas kebaikan
sahabatnya, Salomo memberi 20 bagian kota di negeri Galilea. Tetapi Hiram
kurang suka dengan kota-kota yg diberikan oleh Salomo. Sejak saat itulah
kota-kota di Galilea itu disebut KABUL (Yang Kurang Menyenangkan). Dalam hidup
kita pasti ada juga hal-hal yg tidak menyenangkan terjadi, atau hal-hal yg
tidak sesuai dengan apa yg kita harapkan.
- Sesuatu yg tidak menyenangkan bukan berarti Tuhan tidak baik. Kebaikan
Allah tidaklah bergantung kepada kita. Allah tetap baik dan memiliki kedaulatan
untuk mengatur apa yg ada di dunia ini. Ingatlah kisah Yusuf, Daud – keadaan yg
tidak menyenangkan yg mereka alami bukan berarti Tuhan tidak baik, tapi Tuhan
hadir! Yosua 3:10 – justru kebaikan Allah dapat kita lihat dalam keadaan yg
tidak nyaman dan menyenangkan.
- Sesuatu yg tidak menyenangkan bukan selamanya karena hukuman dari
Tuhan. Contoh kisah Ayub, diatas segala keadaan yg tidak menyenangkan yg
dihadapi, Ayub tidak berfikir bahwa itu adalah hukuman dari tuhan. Ayub bahkan
mendasari dengan pernyataan Iman – “Tuhan yg member, Tuhan yg mengambil,
Terpujilah Tuhan!”
- Sesuatu yg tidak menyenangkan tidak selamanya berakhir dengan
kegagalan. Ketidaknyamanan bukanlah kegagalan, justru ketidaknyamanan yg dapat
membuat kita berhasil dalam Tuhan. Coba lihat dari sudut pandang Allah. Ada
sesuatu yg luar biasa menanti kita ketika kita memandang Firman.
- Sesuatu yg tidak menyenangkan berguna untuk member pelajaran yg
berarti. Kebanyakan orang menolak hal yg tidak menyenangkan tapi itu adalah
proses untuk mendewasakan kita sehingga kita dinilai layak menerima perjanjianNya
yg dahsyat. Jika kita terus kanak-kanak kita tidak akan pernah menikmati
perjanjian itu. Semua hal yg pernah hilang dari hidup Ayub diberikan ganti yg
lebih baik.
Jika kita masuk pendidikan keheningan, menikmati
keadaan yg tidak menyenangkan itu untuk mendewasakan kita, Hari ini kita boleh
kurang nyaman, tapi saatnya akan tiba kita menikmati perjanjian itu. Yoh 13:7,
kelak kita akan mengerti ketika kita sudah dinilai dewasa.
(FT Ibadah Minggu Sore, 24 Mei 2016, Oleh : Pdt Yohanes
Simanjuntak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar