Rabu, 04 Juni 2014

Maukah Hidupmu diberkati ??


Tanpa disadari banyak anak Tuhan, bahkan yang sudah lama mengiring Tuhan,  hidupnya masih menempati posisi pengemis atau hamba. Posisi hamba dan pengemis ini ditempati oleh mereka yang selalu merasa tidak layak.  Sadarilah bahwa posisi kita sebagai anak Allah. Karena kita adalah anak Allah maka kita juga adalah pewaris. Sebagai anak Allah kita harus hidup dengan iman. Iman yaitu mendengar dan melakukan apa yg Tuhan katakan. Tuhan pernah bilang jika kita tinggal didalam Bapa, dan Bapa didalam kita maka apa saja yg kita minta kita akan menerimanya.

Maukah anda diberkati?? Ada beberapa cara agar hidup anda diberkati :

1.       Hiduplah saleh, jujur, takut akan Allah, dan menjauhi kejahatan
Perhatikanlah kisah Ayub!! Ayub bukan keturunan orang Israel, tapi keturunan orang Arab. Sekalipun demikian, Ayub adalah pengusaha dan konglomerat yg sukses. Tuhan tonjolkan hidup Ayub bukan dari sisi jasmani tapi dari sisi rohaninya dulu.  Kalo kita hidup benar, dimanapun kita ditempatkan maka Tuhan akan sibuk memberkati kita. Inilah sifat ayub yg disoroti Allah : Saleh – yaitu hidup menjadi sahabat Allah ; Jujur – yaitu hidup yg dapat dipercaya ; Takut akan Allah – yaitu hidup yg selalu menghormati Allah ; Menjauhi kejahatan – Yaitu hidup memiliki pikiran dan hati nurani yg suci.

2.       Menaburlah
Perhatikanlah Kejadian 26. Ishak adalah pribadi yg dengar-dengaran dan taat kepada Firman.Dalam ayat 13 dikatakan Ishak menabur dan mendapatkan hasil 100 kali lipat. Kalo mau hidup diberkati kita harus belajar menabur!!

Ada 4 alasan orang hidup menjadi kaya, yaitu : 1.Karena berasal dari keluarga Kaya;  2. Karena Korupsi ; 3.Karena Kerja Keras ; 4.Karena hidupnya diberkati Tuhan. Mana yg anda pilih??? Pastikan anda kaya karena hidup anda diberkati Tuhan!!!

(FT. Minggu sore, 18 Mei 2014, Pdt. John Pangge @GPdI Metro)

kamu jg bisa temukan lirik lagu rohani kristen disini yaa.. God bless u


Nyanyian Kemenangan


1 Korintus 15:57 – “Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita”

Gereja yang suka memuji dan menyembah Tuhan adalah gereja yang menyadari  bahwa gereja diciptakan sebagai penyembah dan menyadari bahwa ada kekuatan di dalam pujian dan penyembahan.  Manusia cenderung sulit menyembah atau menyerukan kemenangan disaat dalam keadaan yang sulit. Sadarilah kita dipanggil dalam panggilan untuk menyanyikan kemenangan sehingga membedakan kita dengan orang duniawi. Hasil nyanyian kemenangan akan mengalahkan setiap musuh-musuh. Jangan pernah geser posisi kita sebagai umat pemenang. Masih adakah nyanyian kemenangan yang kita naikkan kepada Allah?? Tidak ada kata “mundur” bagi orang percaya karena kita sudah tahu bahwa ending kita adalah berkemenangan di dalam Tuhan. Nyanyian kemenangan akan mengubah segala sesuatu.

Apakah nyanyian kemenangan itu? Nyanyian kemenangan adalah suara yang bernada yang dinaikkan kepada Allah yang dapat mengalahkan musuh, meraih kemenangan dan mendapatkan hadiah. Dalam Wahyu pasal 2 dan 3 dijelaskan bahwa ketika kita meraih kemenangan kita akan didudukkan di samping tahta.  Jadi kalau kita mau mendapat hadiah kita harus menang!!!
Nyanyikanlah nyanyian kemenangan karena menyadari bahwa Allah sudah menjadikan kita pemenang. Setiap kita berani melangkah setiap itu juga Tuhan turun tangan. Jadi mengapa kita perlu menyuarakan nyanyian kemenangan?? Alasannnya adalah karena Firman Tuhan yang memerintahkannya kepada kita.
Nyanyian kemenangan harus bermuatan iman sehingga dapat membuat musuh-musuh kita menjadi takut. Karena nyanyian tanpa iman sama dengan nyanyian duniawi.

(FT  Ibadah Minggu Pagi, 27 April 2014, Oleh : Pdt. Yohanes Simanjuntak)

kamu juga bisa temukan lirik rohani kristen disini yaaa, God bless u 



Mengalahkan Tekanan Hidup

(1 Raja-Raja 19)

Setiap Manusia selama hidup pasti akan mengalami masalah. Masalah itu tidak memandang status anda, baik pendeta, bahkan Nabi pun yg dapat diakui kerohaniannya pasti akan diperhadapkan dengan masalah dan memungkinkan untuk jatuh. Siapa tidak mengenal Nabi Elia?? Seorang nabi yg termahsyur, menang mengalahkan para imam baal di gunung karmel. Tetapi saat Nabi Elia diperhadapkan dengan masalah, ia menjadi takut dan kecewa hingga berkata  ”Cukuplah itu! Sekarang ya Tuhan, ambilah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik daripada nenek moyangku” (1 Raja-Raja 19:4).  Perkataan tersebut membuktikan bahwa Nabi Elia benar-benar dalam keadaan tertekan / depresi. Dalam keadaan depresinya ada beberapa hal yg perlu kita perhatikan :
-          Elia Berusaha melarikan diri dari masalah (1 Raja-Raja 19:3-4)
-          Elia Putus Asa hingga ingin mati (1 Raja-Raja 19:4a)
-      Elia Negative thinking (1 Raja-Raja 19:4b). Ketika usaha kerasnya tampak gagal, Elia merasa sangat tidak berharga.

Berikut cara Elia berhasil mengalahkan tekanan hidup :

1.       Pulihkan Kondisi & Segera Bangkit. (1 Raja-Raja 19:5-8). Elia saat itu lelah jiwa dan raga sehingga dia mengambil waktu untuk istirahat / refreshing.

2.       Ceritakan kepada Oknum yg tepat. (1 Raja-Raja 19:9-10). Curhatlah sampaikan isi hatimu kepada Tuhan, jika memang perlu mendapatkan saran/solusi berceritalah kepada hamba Tuhan atau orang yg bisa dipertanggungjawabkan kerohaniannya.

3.     Mendekat Kepada Allah. (1 Raja-Raja 19:11-13). Elia yg merasa sendiri dan meragukan Allah ketika ia kembali mendekat kepada Allah ia menikmati kesegaran dari kehadiran Allah.

4.       Kembali Kejalan Yg Benar. (1 Raja-Raja 19:13-15). Ada 2 hal yg Tuhan sampaikan kpd Elia, yaitu : perintah untuk kembali bekerja (ayat 15) dan mengatakan bahwa Wlia tidak sendiri dalam pelayanan (ayat 18).


(FT. Rabu, 28 Mei 2014, Pdt. Noni Panjaitan @GPdI Metro)