Rabu, 26 Februari 2014

Menjaga Pikiran Kita



2 Kor 11:3 – “ Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dgn kelicikannya”. 

Allah menciptakan manusia dgn alat berpikir yg seharusnya digunakan untuk hal-hal baik. Tetapi seringkali pikiran manusia disesatkan oleh si iblis hingga manusia jatuh dalam dosa. Iblis dapat memutarbalikkan fakta, membuat manusia menjadi tidak peka dgn kehendak Allah. Iblis memanipulasi pikiran manusia dgn membuat suatu dosa seakan-akan benar dan alkitabiah, Oleh karena itulah Raul Paulus mengingatkan kita untuk selalu berhati-hatii yaitu dgn pegang Firman, cintai Firman, dan lakukan Firman. Berikut beberapa Hal yg sering dimunculkan iblis :

 1.   Memancing manusia hidup dalam perbudakan dosa dgn alasan kita hidup dalam Kasihm Karunia.  Iblis mengajak manusia berdosa dgn pikiran bahwa tidak masalah melakukan dosa karena pasti akan ada pengampunan. Ingat, jangan bercanda dgn dosa! Pintu anugrah Allah memang masih tersedia, tapi jgn sengaja hidup dalam dosa karena ada saatnya disiplin Allah dikerjakan dalam hidup kita. Hiduplah terus dlm kekudusan karena masa Anugrah adalah masa untuk menyenangkan hati Tuhan.

2.   Mencekoki Pikiran manusia ditengah pergumulan. Ditengah kegelapan hidup, seringkali kita menjadi gelisah dan tertekan oleh masalah. Iblis terus mencekoki pikiran kita dgn hal negative “dimana Allahmu?” atau “Allahmu tidak menepati  janjiNya” atau perkataan negative lainnya. Ingatlah, Allah ada dan terus memegang janjiNya.

“Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus” (2 Kor 10:5)


(FT  Ibadah Minggu Sore, 02 Februari 2014, Oleh : Pdt. Yohanes Simanjuntak)

kamu juga bisa lihat lirik lagu rohani kristen disini . .. God bless


Keberanian Adalah Ketakutan Yg Diserahkan Dalam Doa

Mazmur 56:4 – “ kepada Allah, yg firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yg dapat dilakukan manusia terhadap aku? “

Setiap manusia pasti pernah mengalami ketakutan. Kejadian 3:10 merupakan awal dimana manusia diikat ketakutan. Banyak kerugian yg didapat ketika kita diikat ketakutan. Ketakutan juga bisa membuat seseorang tidak dapat melihat masa depan. Ketika kita takut dan memilih untuk menyerahkannya kepada Allah maka akan ada Keberanian.  Yesus juga pernah takut. Dalam ketakuanNya di taman Getsmani, Yesus menyerahkannya dalam doa hingga Yesus dapat berkata “KehendakMu-lah yg jadi”.

Roma 8:15 - Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yg membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yg menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

Tahukah anda bahwa ketakutan akan muncul ketika kita diperbudak oleh dosa. Tetapi ketika kita datang berdoa kita diberikan roh Keberanian sehingga kita dapat memanggil “ya Abba, ya Bapa”.  Oleh karena itu, apapun yg menjadi kekuatiran / ketakutan kita datanglah kepada Dia maka akan ada keberanian yg dimunculkan.

Yosua 1:9 - Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi."

(FT  Ibadah Rabu, 12 Februari 2014, Oleh : Pdt. Yohanes Simanjuntak)

kamu jg bisa lihat lirik lagu rohani kristen disini ..  God bless


Hidup adalah sebuah Perlombaan

Ibrani 12:1-3 – “Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yg mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yg begitu merintangi kita, dan berlomba dgn tekun dalam perlombaan yg diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dgn mata yg tertuju kpd Yesus, yg memimpin kita dlm iman, … “

Ketika diperhadapkan dengan masalah, Tuhan tidak menginginkan kita menjadi lemah dan putus asa. Kisah dalam Lukas pasal 18 diceritakan tentang perjuangan seorang buta yg terus berteriak meminta pertolongan Tuhan sampai Tuhan memberikan apa yg orang buta inginkan.
Hidup ini seperti sebuah perlombaan / pertandingan , kita harus bertahan terus sampai garis finish sampai kita mendapatkan mahkota. Dalam 1 korintus 9:24-25, yg kita perjuangkan ini ada endingnya, yaitu mahkota kekekalan. Bangsa Israel memulai pertandingan dengan luar biasa untuk keluar dari tanah mesir. Sekalipun bangsa Isarel mengalami dan menikmati pemeliharaan Allah tetapi bangsa Israel gagal mencapai garis finish. Bangsa Israel kecewa dgn Tuhan, kecewa dgn pemimpin mereka (musa), mereka hidup dalam persungutan, melakukan penyembahan berhala, dll. Oleh karena itulah mereka gagal menikmati tanah perjanjian.

Seringkali dalam hidup kita tidak lagi memandang kepada Allah, fokusnya beralih kepada hal-hal lain.  Apapun yang menjadi masalah kita akhir-akhir ini janganlah mejadi lemah dan putus asa. Ketika kita lemah dan putus asa itu akan mengalihkan pandangan kita dan membuat kita tidak dapat melihat Allah.  Ketika kita tidak menjadi lemah, kita harus ingat apa yg sudah Tuhan buat dalam hidup kita. Teruslah berjuang bertekun dalam iman sampai garis akhir!!

(FT  Ibadah Rabu, 19 Februari 2014, Oleh : Pdt. David Simanjuntak)

Senin, 03 Februari 2014

5 Bentuk Kasih Allah

(FT  Ibadah Minggu Sore,26 Januari 2014, Oleh : Pdt. Yohanes Simanjuntak)


Yesaya 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan anak-Nya yg tunggal , supaya setiap orang yg percaya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yg kekal.


Banyak manusia tahu tentang kasih tapi sedikit dari mereka yg tahu mengimplementasikannya. Kasih Allah adalah kasih yg tidak terukur. Gereja Tuhan harus melihat Kasih Allah yg nyata dan tidak terbatas itu.

1.       Kasih Allah dinyatakan dalam bentuk Kasih seorang BAPA.
Allah sebagai Bapa wujudnya sangat jelas, yaitu pribadi yg memelihara kita. Kasih Allah sebagai seorang Bapa tidak terbatas dan dapat dinikmati (Yoh 17:11). Kasih Allah sebagai Bapa tidak hanya memelihara tetapi juga Mendidik.

2.       Kasih Allah dinyatakan dalam Kasih dan Perhatian seperti seorang Ibu.
Perlakuan Allah digambarkan sebagai seorang Ibu yg memiliki kelembutan. Ibu di dunia mungkin bisa melupakan bayinya, tp tidak dengan Allah. 

Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.  
(Yesaya 49:15)

Sebagai peranan Ibu, Allah memberi rasa nyaman.

3.       Kasih Allah dinyatakan sebagai seorang mempelai laki-laki
      Allah sebagai mempelai laki-laki dan gereja Tuhan sebagai mempelai perempuan. Pernikahan Gereja dgn mempelai laki-laki berbicara tentang Kekudusan. Sebagai seorang mempelai laki-laki, Allah bisa cemburu. Sebagai mempelai perempuan kita harus menjaga kekudusan. Oleh karena itu jangan gadaikan Cinta Allah dgn Cinta dunia yg murahan.

4.   Kasih Allah dinyatakan Sebagai Kasih seorang Sahabat. 
    Kita bukan lagi hamba, tp disebut Sahabat, Allah sebagai sahabat memberi waktu setiap saat, bahkan memberi nyawaNya.

5.       Kasih Allah dinyatakan seperti seorang Gembala.