Rabu, 01 Juni 2016

Menyikapi Hidup Dengan Benar


( Mazmur 37:1-5 )


Hidup adalah perjuangan. Sebuah masalah (kepahitan sekalipun) akan menghasilkan buah yg indah jika kita benar menyikapinya. Jika kita hanya memandang dari sudut pandang kita saja, maka kita akan terlilit masalah yg semakin besar. Hari-hari orang saleh yg seakan-akan banyak pergumulan itu sesungguhnya diperhatikan oleh Allah. Ending-nya adalah kita menjadi pemenang. Ending-nya menunjukkan bahwa Allah kita dahsyat. Oleh karena itu mengapa kita harus cemburu dengan kebahagiaan orang fasik yg semu?? Kita harus menyikapi masalah dengan benar, yaitu dengan :


1.    Serahkanlah dan Percaya Kepada Tuhan dan IA akan berindak. Banyak anak Tuhan yg hanya percaya setengah hati kepada Allah. Biarlah hubungan kita dengan Bapa seperti seorang anak kecil yg hanya bisa bergantung dan merengek kpd orangtuanya. 

2.    Sikapi dengan Rendah Hati. Rendah Hati artinya sadar bahwa kekuatan kita terbatas dan tidak dapat melakukan apapun tanpa Tuhan. Orang yg rendah hati bisa memposisikan diri dengan benar. Biarlah kehendak Tuhan yg jadi . Ketahuilah bahwa orang yg rendah hati kesejahteraannya akan melimpah-limpah. Untuk dapat menjadi rendah hati datang dan belajarlah kepada Tuhan.

3.      Jauhilah yg jahat dan lakukanlah yg baik. Maz 37:27. Banyak cara iblis menjebak kita. Jauhilah kejahatan supaya Tuhan buka jalan bagi kita. 

4.    Mulut yg mengucapkan hikmat. Maz 37:30-31. Kalau kita tidak punya Firman, mulut kita menjadi jahat saat menghadapi masalah. Ingatlah, Ada kuasa untuk menciptakan sesuatu dari ucapan kita. Isi hatimu dengan Firman, maka mulutmu akan memperkatakan hikmat. 


Jika kita dapat menyikapi hidup dengan benar maka ada berkat yg Tuhan sediakan bagi kita, yaitu Tuhan menopang dan menyertai hidup kita! (Maz 37:23-24 )




(FT  Ibadah Minggu Sore, 20 Mei 2016, Oleh : Pdt Yohanes Simanjuntak)

Mengerjakan Keselamatan

1 Petrus 4:20
 

Tuhan Menanti dengan sabar saat Nuh mempersiapkan bahtera dimana hanya8 orang yg selamat. Mereja diselamatkan karena bergantung pada bahtera yg dibangun Nuh berthun-tahun. Hal ini berarti apa yg dikerjakan bertahun-tahun Oleh Nuh adalah keselamatan. Nuh adalah pekerja keselamatan dan yg mengerjakan keselamatan karena Bahtera itu dibangun sesuai dengan apan yg Tuhan tentukan. Bahtera itu adalah apa yg dikehendaki Bapa, jadi Nuh mengerjakan apa yg Tuhan kehendaki. Bahtera itu adalah ukuran yg besar, namun Nuh tidak memandang kesulitan itu tapi dia memandang ada kuasa Tuhan. Apapun kesulitan dalam proyek kita hari-hari ini, ingatlah bahwa ada Tuhan beserta didalamnya.


Ada 4 prinsip Nuh dalam mengerjakanproyek keselamatan :


1.   Nuh hidup dalam kehidupan yg benar. Kej 6:9 ; Kej 7:1. Sebab Nuh yg dilihat benar diantara orang-orang sejamannya, dan Tuhan sendirilah yg mengatakannya. Orang yg hidup dalam kebenaran adalah orang yg beriman (Roma 5:1). Pekerjaan yg belum pernah dikerjakan menjadi mungkin karena Nuh hidup dalam kebenaran.  

2.     Nuh Hidup dalam persekutuan yg benar. Ke 6:9 – Nuh hidup bergaul dengan Allah. Bergaul berarti hubungan yg sangat akrab. Teman yg paling dekat dengan Nuh adalah Tuhan. Nuh selalu dekat dalam persekutuan dengan Tuhan dala konteks sekarang berarti Nuh adalah orang yg tidak pernha meninggalkan ibadah

3.    Nuh hidup dalam Ketaatan yg benar. Hal ini dituntut oleh Tuhan untuk orang-orang yg mau melayani Tuhan. Ketaatan ini harus ditunjukkan kepada Tuhan. Dan ketaatan yg Tuhan mau adalah ketaatan yg berkualitas!

4.      Nuh hidup dalam Kesetiaan yg benar. Nuh hidup dalam kesetiaan karena Dia bekerja sampai Selesai. Kerjakanlah pekerjaan Tuhan sampai akhir! Lukas 18:7-8. Tidakkah Tuhan akan membenarkan / mengabulkan orang yg siang dan malam berseru kepada Tuhan?



(FT  Ibadah Minggu Sore, 01 Mei 2016, Oleh : Pdt Freddy Palit)