Rabu, 04 Juni 2014

Mengalahkan Tekanan Hidup

(1 Raja-Raja 19)

Setiap Manusia selama hidup pasti akan mengalami masalah. Masalah itu tidak memandang status anda, baik pendeta, bahkan Nabi pun yg dapat diakui kerohaniannya pasti akan diperhadapkan dengan masalah dan memungkinkan untuk jatuh. Siapa tidak mengenal Nabi Elia?? Seorang nabi yg termahsyur, menang mengalahkan para imam baal di gunung karmel. Tetapi saat Nabi Elia diperhadapkan dengan masalah, ia menjadi takut dan kecewa hingga berkata  ”Cukuplah itu! Sekarang ya Tuhan, ambilah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik daripada nenek moyangku” (1 Raja-Raja 19:4).  Perkataan tersebut membuktikan bahwa Nabi Elia benar-benar dalam keadaan tertekan / depresi. Dalam keadaan depresinya ada beberapa hal yg perlu kita perhatikan :
-          Elia Berusaha melarikan diri dari masalah (1 Raja-Raja 19:3-4)
-          Elia Putus Asa hingga ingin mati (1 Raja-Raja 19:4a)
-      Elia Negative thinking (1 Raja-Raja 19:4b). Ketika usaha kerasnya tampak gagal, Elia merasa sangat tidak berharga.

Berikut cara Elia berhasil mengalahkan tekanan hidup :

1.       Pulihkan Kondisi & Segera Bangkit. (1 Raja-Raja 19:5-8). Elia saat itu lelah jiwa dan raga sehingga dia mengambil waktu untuk istirahat / refreshing.

2.       Ceritakan kepada Oknum yg tepat. (1 Raja-Raja 19:9-10). Curhatlah sampaikan isi hatimu kepada Tuhan, jika memang perlu mendapatkan saran/solusi berceritalah kepada hamba Tuhan atau orang yg bisa dipertanggungjawabkan kerohaniannya.

3.     Mendekat Kepada Allah. (1 Raja-Raja 19:11-13). Elia yg merasa sendiri dan meragukan Allah ketika ia kembali mendekat kepada Allah ia menikmati kesegaran dari kehadiran Allah.

4.       Kembali Kejalan Yg Benar. (1 Raja-Raja 19:13-15). Ada 2 hal yg Tuhan sampaikan kpd Elia, yaitu : perintah untuk kembali bekerja (ayat 15) dan mengatakan bahwa Wlia tidak sendiri dalam pelayanan (ayat 18).


(FT. Rabu, 28 Mei 2014, Pdt. Noni Panjaitan @GPdI Metro)

Tidak ada komentar: